Apabila berminat untuk menangkar burung dari genus Copsychus ini, ada baiknya jika memilih anakan maupun bakalan yang bagus. Selain itu, pemilihan jenis kelamin juga banyak dibilang bisa menentukan prospek murai batu untuk kedepannya. Sebagaimana ungkapan beberapa pihak kicau mania yang rata-rata memaparkan kalau yang mempunyai potensi lebih mumpuni ialah murai batu jantan dibandingkan betina. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh pejantan adalah pada segi suara gacorn-nya, yang mana lebih lantang dan bervariasi daripada betinanya.
Sehubungan dengan perihal tersebut, jika ingin menangkar atau membeli burung dari keluarga Muscicapidae ini, supaya nantinya tidak terjadi kesalahpahaman ketika terlanjur memilihnya, maka sebaiknya mengetahui cara membedakan ciri murai jantan dan betina terlebih dahulu. Sekilas tampilan luar atau ciri fisik jenis burung ini memang mirip antara pejantan dan betinanya. Tidak seperti cucak ijo, dimana kedua jenis kelaminnya memiliki ciri warna bulu dagu yang berbeda. Meski ciri fisik masing-masing jenis kelamin yang terdapat pada murai hampir serupa, akan tetapi masih ada beberapa cara yang bisa dijadikan untuk membedakannya.
Salah satu perbedaan ciri pejantan dan betina adalah pada tubuh dan warna bulunya, akan tetapi ciri-ciri ini masih bersifat relatif dan belum terbukti 100% akurasinya. Disamping itu, jika hendak memperbandingan melalui metode ini, maka diharuskan ada dua ekor burung sekaligus. Tujuannya supaya burung bisa diperbandingkan antara satu sama lain. Semisal apabila tubuh burung A berukuran lebih besar daripada B, dapat dipastikan kalau burung A adalah pejantan-nya. Selain dengan metode sedemikian rupa, dalam membedakan murai batu jantan dan betina, ada banyak cara lagi yang bisa dijadikan sebagai pembanding, selebihnya simak informasi berikut:
Ciri-ciri Murai Batu Jantan Trotolan
Kepala lebih besar dengan bentuk persegi
Mata terlihat agak menonjol
Paruh relatif lebih lebar
Tubuh besar dan berukuran lebih panjang
Terdapat bintik-bintik coklat di bagian sayap dan dada
Suara bernada rendah atau nge-bass
Ciri-ciri Murai Batu Betina Trotolan
Kepala cenderung kecil dengan bentuk bulat
Mata tidak terlalu menonjol layaknya jenis jantan
Paruh lebih tipis, dan jika diamati dari atas kepala akan terlihat lancip
Tubuh cenderung kecil dan pendek
Biasanya terdapat bulu tipis dan panjang berwarna coklat bercampur putih di bagian dada
Suara bernada tinggi / treble.
Ciri-ciri Murai Jantan Bakalan
Bodi terlihat lebih gemuk
Paruh relatif panjang dan tebal
Kepala berukuran lebih besar
Jari lebih panjang dengan kulit yang agak kasar
Ketika berkicau terdapat jeda dengan nada yang selalu beda.
Ciri-ciri Murai Betina Bakalan
Bodi ramping dan kecil
Paruh bengkok dan agak tipis
Kepala berukuran lebih kecil
Kulit kaki lebih halus dengan jari yang pendek
Suaranya rapat tanpa jeda, tetapi nada-nya selalu sama.
Ciri-ciri Murai Batu Jantan Dewasa
Ukuran tubuh lebih besar
Bulu hitam lebih pekat dan mengkilap
Bulu coklat di bagian dada lebih gelap
Ekor berukuran lebih panjang dengan bulu yang tebal
Kepala berukuran lebih besar
Mata terlihat agak menonjol keluar
Paruh panjang dan tebal
Kaki lebih tebal, panjang, dan kokoh
Jika diraba, pubis atau tulang supit terasa lebih keras
Suara lantang dan lebih bervariasi.
Ciri-ciri Murai Batu Betina Dewasa
Tubuh berukuran lebih kecil
Bulu hitam terlihat kusam (keabu-abuan) dan tidak mengkilap
Bulu coklat yang terdapat di bagian dada berwarna lebih muda
Warna putih yang ada di bagian bulu punggung terlihat lebih kecil atau menyempit
Ekor berukuran cenderung lebih kecil dan pendek
Kepala berukuran lebih kecil
Mata tidak terlalu menonjol keluar layaknya jantan
Paruh kecil dan pendek
Kaki lebih pendek dan kecil dengan tulang yang tipis
Pubis atau tulang supit terasa lunak dan renggang jika diraba
Saat berkicau suaranya terdengar cenderung lebih pelan dan monoton (kurang bervariasi).
Ciri murai batu jantan dan betina seperti di atas, merupakan tolak ukur yang bersifat relatif. Meskipun begitu, beberapa ciri-ciri tersebut telah banyak dibuktikan oleh para kicau mania dan dapat diterima dengan baik. Apabila masih was-was dengan perbandingan sedemikian rupa, ketika hendak membeli maka bisa mengajak rekan-rekan yang memiliki jam terbang tinggi mengenai aneka macam jenis burung berkicau. Dengan begitu, burung yang didapatkan maka akan berkemungkinan lebih besar kalau ia adalah pejantan.